Banda Aceh (fanews.id) —- Kepala Dinas Pendidikan Aceh memantau proses pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) yang dilaksanakan di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Kadisdik berharap agar para lulusan SMA dan SMK di Aceh dapat mengisi sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Adapun beberapa satuan pendidikan yang dikunjungi Kadisdik yaitu SMAN 6 Banda Aceh, SMAN 1 Darul Imarah, SMAN 1 Ingin Jaya, SMAN 1 Peukan Bada, dan SMAN 1 Lhoknga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD, MPA kepada awak media, Selasa (30/9/2020) menyampaikan kedatangan pihaknya ke sejumlah satuan pendidikan dimaksudkan untuk memastikan kesiapan dan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring dan luring dapat berjalan secara maksimal.
“Alhamdulillah kita sangat bersyukur bahwa pada hari ini semua guru dan kepala sekolah yang kita kunjungi, telah melaksanakan pembelajaran sesuai yang kita inginkan bersama. Karena kita berada di zona merah, maka otomatis pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan secara daring,” tuturnya.
Disampaikannya, selama dua hari yang lalu pihaknya telah berkeliling mengunjungi sejumlah sekolah yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain itu, pihaknya memastikan seluruh sekolah yang dikunjunginya telah menerima bantuan paket internet baik yang berasal dari Kemdikbud maupun Penerbit Erlangga.
“Semoga dengan adanya kuota internet gratis, maka akan menambah semangat para siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring,” ungkapnya.
Diharapkannya, dengan pelaksanaan pembelajaran secara baik di satuan pendidikan, maka akan terciptanya para lulusan yang berdaya saing sehingga akan lulus pada perguruan tinggi yang terbaik di Indonesia. Secara otomatis juga akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Aceh secara nasional.
“Kami berpesan bahwa seperti harapan Bapak Gubernur Aceh bahwa pada saat ini yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama bagi warga dan masyarakat serta seluruh warga satuan pendidikan,” ungkapnya.
Karenanya, Menurut Kadisdik Aceh seluruh pihak wajib melakukan ikhtiar bersama dengan menjalankan protokol kesehatan untuk ikut turut serta dilaksanakan, tidak terkecuali penerapan SOP pendidikan yang telah digagas Dinas Pendidikan Aceh bersama Kanwil Kementerian Agama Aceh.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd menjelaskan ada beberapa model pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh satuan pendidikan, antara lain dengan metode pemberian materi dan soal melalui google form yang dikirimkan melalui group whatsapp siswa dan metode penjelasan materi dan soal di sekolah dengan membentuk group belajar dengan jumlah siswa tidak lebih dari 10 orang perkelompoknya.
“Adapun pelaksanaan metode belajar secara berkelompok ini dapat dilakukan sesuai sift yang telah ditetapkan di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu anak-anak dapat berkonsultasi langsung kepada gurunya tentang materi yang belum dipahami,” jelasnya.
Meski demikian, kata Zulkifli ada beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan proses Belajar Dari Rumah (BDR) yaitu tidak memiliki hp dan kuota internet yang tidak cukup jika menggunakan aplikasi zoom.
“Kita mengharapkan maksimallah melaksanakan proses pembelajaran baik secara daring maupun BDR. Kita juga berharap para guru dapat berperan maksimal dalam melaksanakan pembelajaran. Guru sekali-kali boleh melakukan kunjungan ke rumah (Home Visit) untuk menanyakan kendala-kendala yang dihadapi siswa pada saat belajar di rumah,” pintanya.
Dalam kegiatan pemantauan pelaksanaan proses Belajar Dari Rumah (BDR) turut hadir Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, Fariyal, MM, Kacabdin Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh, Dra. Lila Rosnilawati, Koordinator Pengawas SMA dan SMK Aceh, Marwandi serta sejumlah staf Dinas Pendidikan Aceh. (adv)